Corat-coret

Berebut Seonggok Bangkai

Hmm… Jijik mendengarnya… melihat pun tak mau,..
Namun demikianlah keadaannya..

"Singa tak mau berebut...Hanya anjing saja yang berebut bangkai, lihatlah kehidupan anjing! Mereka nampak bersahabat, akur, ramah berteman. Namun tatkala dihadapkan dengan seonggok bangkai ia menjadi musuh, siapa yang kuat ia dapat, siapa yang menang ia kenyang".

Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma berkisah, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam suatu ketika melewati pasar sementara orang-orang berada di sekitar beliau. Beliau melintasi bangkai seekor anak kambing yang kecil atau terputus telinganya (cacat). Beliau memegang telinga bangkai tersebut seraya berkata:

أَيُّكُمْ يُحِبُّ أَنَّ هَذَا لَهُ بِدِرْهَمٍ؟ فَقَالُوا: مَا نُحِبُّ أَنَّهُ لَنَا بِشَيْءٍ وَمَا نَصْنَعُ بِهِ؟ قَالَ: أَتُحِبُّوْنَ أَنَّهُ لَكُمْ؟ قَالُوا: وَاللهِ، لَوْ كَانَ حَيًّا كَانَ عَيْبًا فِيْهِ لِأَنَّهُ أَسَكُّ فَكَيْفَ وَهُوَ مَيِّتٌ؟ فَقَالَ: فَوَاللهِ لَلدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللهِ مِنْ هَذَا عَلَيْكُمْ

Siapa di antara kalian yang suka memiliki anak kambing ini dengan membayar seharga satu dirham?” Mereka menjawab, “Kami tidak ingin memilikinya dengan harga semurah apapun. Apa yang dapat kami perbuat dengan bangkai ini?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian berkata, “Apakah kalian suka bangkai anak kambing ini menjadi milik kalian?” “Demi Allah, seandainya pun anak kambing ini masih hidup, tetaplah ada cacat, kecil/terputus telinganya. Apatah lagi ia telah menjadi seonggok bangkai,” jawab mereka. Beliau pun bersabda setelahnya, “Demi Allah, sungguh dunia ini lebih rendah dan hina bagi Allah daripada hinanya bangkai ini bagi kalian.” (HR. Muslim no.7344)

Sungguh,..ini adalah pelajaran yang berharga dari nabi yang mulia.
Dari Huzail bin Syurahbil dari Abdillah bin Mas’ud menyatakan:

مَنْ أَرَادَ الآخِرَةَ أَضَرَّ بِالدُّنْيَا، وَمَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا، أَضَرَّ بِالآخِرَةِ، يَا قَوْمُ فَأَضِرُّوْا بِالْفَانِيْ لِلْبَاقِيْ
Setiap hamba yang mengharapkan akhirat pasti akan terganggu dunianya. Dan setiap hamba yang mengejar dunia pasti akhiratnya akan terganggu. Wahai kaum! Biarlah dunia fana terganggu demi kehidupan yang kekal”(Siyar A'lamin Nubala:1/496)
Demikianlah hakikat dunia,,..
Tidak sedikit hamba yang tertipu dengan dunia, mendahulukan kepentingan dunia. Apapun alasannya, dengan alasan-alasan yang masuk akal ataupun yang tidak masuk akal. 
Lihatlah anak-anak kita… pertandingan sepak bola, sinetron, PeEs dll, mengalahkan sholat berjamaah dengan seribu alasan. "nanggung tinggal dikit lagi" itulah diantara hiilah mereka. Yang tua pun tak mau ketinggalan, giliran rapat kerja, nonton bola, sholat pun ditinggalkan. Ada yang lebih parah lagi menjual agamanya karena himpitan ekonomi.. na'udzu billah..
Mari kita tadabburi sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dalam hadits Abu Hurairah riwayat Muslim,

بَادِرُوا بِالْأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا أَوْ يُمْسِي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنْ الدُّنْيَا
 “Segeralah di dalam beramal sebelum datangnya fitnah (ujian dan cobaan agama)! Seperti potongan-potongan malam yang gelap gulita. Di kala pagi seorang hamba masih beriman namun di sore hari telah kafir. Masih beriman di sore hari namun paginya telah kafir. Ia menjual agamanya dengan sepotong dunia” (HR. Muslim:118)
Ah… dunia ini hanya sementara! Sudah berapa lama kita hidup di dunia ini? Cobalah kita mengenang masa yang telah lalu, tak terasa beberapa tahun bahkan puluhan tahun terlewatkan dengan sia-sia. Lalu, berapa tahun lagi yang tersisa dari umur kita ini?
Dunia ini ibarat seonggok bangkai… bahkan lebih hina dari itu.. nas alullahal 'afiyah..
Ibnu Ruumi mengatakan:
ألا إنّما الدنيا كجيفة ِ مَيْتة ٍ
Ketahuilah sesungguhnya dunia itu bagaikan bangkai (dawawiin syi'r 'araby:73/151)

Hanya anjing saja yang berebut bangkai, lihatlah kehidupan anjing! Mereka nampak bersahabat, akur, ramah berteman. Namun tatkala dihadapkan dengan seonggok bangkai ia menjadi musuh, siapa yang kuat ia dapat, siapa yang menang ia kenyang.
Apalah arti seonggok bangkai?


Seperti itukah dunia? Disaat manusia tak ingin mendekat Sang Pencipta, maka sudah pasti ia akan berebut dunia yang fana ini. Bahkan tak pandang bulu, tak segan-segan hanya ingin mendapatkan dunia ia harus berdusta, berkhianat, bahkan hingga pertumpahan darah meskipun dengan saudara, hatinya buta karena harta dunia.
Hanya anjing yang berhasrat berebut bangkai… kasarkah ungkapan ini?
Ah, tidak.. ini hanyalah kata-kata yang difahami dari ungkapan bait syair Al Imam Asy Syafi'I rahimahullah dalam diwannya halaman 2:
وَمَنْ يَذُقِ الدُّنْيَا فَإِنِّيْ طَعِمْتُهَا … وَسِيْقَ إِلَيْنَا عَذْبُهَا وَعَذَابُهَا
فَلَمْ أَرَهَا إِلَّا غُرُوْرًا وَبَاطِلًا … كَمَا لَاحَ فِيْ ظَهْرِ الفَلَاةِ سَرَابُهَا
وَمَا هِيَ إِلَّا جِيْفَةٌ مُسْتَحِيْلَةٌ … عَلَيْهَا كِلَابٌ هَمُّهُنَّ اجْتِذَابُهَا
فَإِن تَجْتَنِبْهَا كُنْتَ سِلْمًا لِأَهْلِهَا … وَإِنْ تَجْتَذِبْهَا نَازَعَتْكَ كِلَابُهَا


Barangsiapa ingin merasakan dunia, sungguh aku pernah merasakannya 
Pernah dialirkan untuk kami kesenangan dunia juga penderitaannya
Ternyata, aku tidak melihatnya kecuali hanya sebatas tipuan dan kebatilan belaka 
Persis fatamorgana yang terpampang di padang sahara
Dunia itu tidak lain hanya bangkai tak berharga
Di atasnya hanyalah anjing-anjing yang bernafsu untuk menguasainya 
Jika engkau menghindar, engkau akan selamat dari mereka
Namun jika engkau juga ingin menguasainya, anjing-anjing itu akan mengeroyokmu bersama


اَللَّهُمَّ لَا تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِيْ دِيْنِنَا وَلَا تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلَا مَبْلَغَ عِلْمِنَا


Ya Allah, janganlah Engkau timpakan musibah dalam kepentingan agama kami. Janganlah engkau jadikan dunia sebagai cita-cita terbesar kami juga akhir dari ilmu kami

Wallahu a’lam bis shawaab….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar